Kim Yong Nam Hadiri Acara Pelantikan Presiden Iran
Kunjungan Kim diawali dengan menghadiri pelantikan presiden Iran Hasan Rouhani pada hari Sabtu, seperti dikutip dari CNBC, 6 Agustus 2017.
Kim yang menjabat sebagai Ketua Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara diperkirakan akan memperluas kerja saja militernya dengan Iran. Selain itu, Pyongyang sedang mencari cara untuk menghadang berbagai sanksi internasional guna meningkatkan masuknya mata uang asing demi berlangsungnya kekuasaan Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara.
Menanggapi sanksi terbaru Dewan Keamanan PBB terhadap Korea Utara, Rouhani secara tegas menentang sanksi yang dijatuhkan kepada Korea Utara.
"Kebijakan penjatuhan berbagai sanksi hari ini merupakan sebuah kegagalan dan merupakan kebijakan yang tak membuahkan hasil," kata Rouhani usai pelantikannya.
Baca: Korea Utara Dihukum, Trump Berterima Kasih ke Cina dan Rusia
Iran dan Korea Utara merupakan 2 negara yang merasakan ancaman yang berasal dari Amerika Serikat dan negara-engara Barat. Kedua negara dikenai sanksi terkait dengan program senjata nuklir.
Kerja sama Korea Utara dan Iran diramalkan akan semakin erat. Korea Utara sampai-sampai membuka kedutaannya di Teheran yang pembukaannya diresmikan pada hari Rabu, 3 Agustus 2017.
"Kedutaan yang baru ini dibangun untuk mendorong pertukaran, kontak dan kerja sama antara dua negara demi perdamaian dunia dan keamanan serta keadilan internasional," ujar KCNA, kantor berita resmi Korea Utara menanggapi membaiknya hubungan Iran dan Korea Utara.
- TEMPO -
Post a Comment