Ternyata Daging Kambing Bukan Pemicu Hipertensi dan Rendah Kolesterol

Ternyata Daging Kambing Bukan Pemicu Hipertensi dan Rendah Kolesterol
Ternyata Daging Kambing Bukan Pemicu Hipertensi dan Rendah Kolesterol
Jakarta - Masih banyak orang merasa khawatir jika dirinya makan daging kambing akan menaikkan tensi atau kolesterolnya. Akhirnya pada momen Hari Raya Idul Adha menjadi enggan makan daging kambing dari sembelihan kurban. Sebenarnya benarkan daging kambing akan memberikan efek buruk seperti itu?

Justru jawabanya bertolak belakang. Daging kambing tidak memengaruhi naiknya tekanan darah maupun peningkatan kolesterol darah secara signifikan. Hal ini disampaikan dr Johanes Chandrawinata, SpGK, selaku dokter spesialis gizi klinik, yang mengungkapkan kalau pun seseorang makan satu kilogram daging kambing tidak lantas akan mengalami darah tinggi. Namun tentu saja, ada syaratnya.

Di samping itu, daging kambing lebih unggul. Dagingnya memiliki kandungan lemak dan kolesterol lebih rendah. Dalam porsi 100 gram, lemak dari daging kambing hanya sekira 3,03 gram dengan kolesterol 75 miligram. Hal ini beda dengan daging sapi yang kandungan lemaknya mencapai 7,72 gram dengan kolesterol 80 miligram pada porsi yang sama. Meski demikian, kadar kolesterol keduanya terpaut tidak jauh.

Hal yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi efek samping pada konsumsi daging kambing yaitu cara pengolahannya menjadi masakan. Jika daging merah terkena paparan panas tinggi seperti saat membuat sate kambing, dikhawatirkan akan menghasilkan zat karsinogen. Bukan arangnya yang memicu kanker, namun perubahan zat dalam daging akibat suhu terlampau tinggi menjadikan daging bermasalah.

Jika daging kambing dimasak berkuah, ada baiknya pilih menu yang tidak atau sedikit memakai santan untuk menghindari risiko naiknya tensi dan kolesterol. Tambahkan pula dengan sayuran agar makin begizi masakan daging kambingnya. Satu lagi, jangan berlebihan mengonsumsinya agar tidak menjadi racun bagi tubuh. Segala makanan yang berlebihan dikonsumsi, tidak baik bagi kesehatan.



-  SIDOMI  -
Sign out
Baca Juga ×
Diberdayakan oleh Blogger.