Menlu Arab Saudi: Kami Ragukan Komitmen Iran Terkait Kesepakatan Nuklir
Riyadh - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir mengatakan, pihaknya meragukan komitmen Iran terhadap kesepakatan nuklir yang dicapai tahun 2015 lalu. Dia mengusulkan adanya pengawasan ketat terhadap Iran atas kesepakatan tersebut.
"Sehubungan dengan kesepakatan nuklir dengan Iran, kami percaya bahwa hal itu harus diterapkan secara ketat," kata Jubeir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (21/9).
"Iran tidak mengikuti persyaratan kesepakatan tersebut, sehubungan dengan perilaku yang diharapkan dari Iran, dalam hal meningkatkan stabilitas di wilayah ini, daripada ketidakstabilan dan kematian dan kehancuran," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya di Sidang Umum PBB melemparkan kritikan keras terhadap kesepakatan tersebut. Trump menyebut kesepakatan itu adalah kesepakatan terburuk dalam sejarah.
"Kesepakatan Iran adalah salah satu transaksi terburuk dan paling sepihak yang pernah dilakukan Amerika Serikat. Terus terang, kesepakatan itu memalukan bagi Amerika Serikat, dan saya rasa Anda belum pernah mendengar yang terakhir, percayalah," kata Trump.
Dalam pidatonya Trump juga menuduh Iran mengekspor kekerasan, pertumpahan darah dan kekacauan. Ia juga menyebut Iran berusaha memproyeksikan pengaruhnya di Yaman, Suriah dan tempat lain di wilayah yang penuh konflik sektarian antara Muslim Sunni dan Syiah.
"Sehubungan dengan kesepakatan nuklir dengan Iran, kami percaya bahwa hal itu harus diterapkan secara ketat," kata Jubeir dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (21/9).
"Iran tidak mengikuti persyaratan kesepakatan tersebut, sehubungan dengan perilaku yang diharapkan dari Iran, dalam hal meningkatkan stabilitas di wilayah ini, daripada ketidakstabilan dan kematian dan kehancuran," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya di Sidang Umum PBB melemparkan kritikan keras terhadap kesepakatan tersebut. Trump menyebut kesepakatan itu adalah kesepakatan terburuk dalam sejarah.
"Kesepakatan Iran adalah salah satu transaksi terburuk dan paling sepihak yang pernah dilakukan Amerika Serikat. Terus terang, kesepakatan itu memalukan bagi Amerika Serikat, dan saya rasa Anda belum pernah mendengar yang terakhir, percayalah," kata Trump.
Dalam pidatonya Trump juga menuduh Iran mengekspor kekerasan, pertumpahan darah dan kekacauan. Ia juga menyebut Iran berusaha memproyeksikan pengaruhnya di Yaman, Suriah dan tempat lain di wilayah yang penuh konflik sektarian antara Muslim Sunni dan Syiah.
- SINDONEWS -
Post a Comment