Inilah Isi Pesan Berantai dari Pasien Anak Rumah Sakit Jiwa Cisarua
Obat PCC itu disebutkan didapatkan mereka secara gratis dari orang yang tidak dikenal.
Saat dikonfirmasi, pihak Instalasi Napza RSJ Cisarua menyatakan sejak beberapa pekan lalu pihaknya belum menerima pasien baru yang masuk.
"Kami memang menerima pasien penyalahgunaan narkoba baik dari umum, kiriman dari polisi dan sebagainya, tapi untuk saat ini, sudah beberapa minggu yang lalu tidak ada pasien yang masuk ke kami," kata Kepala Ruangan Instalasi Napza, Eka, kepada merdeka.com, Kamis (14/9).
Meski demikian, dia tak bisa memastikan apakah ada pasien dengan kategori yang disebutkan di atas masuk ke RSJ Cisarua atau tidak. Sebab, pihaknya hanya menangani instalasi Napza. Sementara, di RSJ tersebut juga ada bagian-bagian lainnya.
"Tapi kalau ke rawat jalan kami tida tahu. Bisa coba konfirmasi ke bagian informasi atau resepsionis kedatangan pasien. Kita hanya unit dari RSJ," sarannya
Sementara itu, petugas informasi kedatangan pasien mengatakan sejak kemarin hingga tadi ada 11 pasien yang masuk ke ruang rawat jalan. Dia tak bisa memastikan soal ada atau tidaknya pasien masuk karena mengonsumsi pil PCC. Sebab, harus melihat hasil diagnosa dokter.
"Kalau ciri-ciri halusinasi, semua pasien rata-rata memang masuk dengan gejala salah satunya halusinasi. Harus lihat diagnosa dokter," kata petugas informasi.
Berikut pesan berantai yang ramai beredar di WhatsApp
Disampaikan kpd Tmn2 utk melakukan pengawasan ekstra terhadap putra putrinya..,sjk smlm sampai saat ini RSJ cisarua Kdi kedatangan pasien anak dan remaja dgn gejala yg sama : Tidak Sadarkan Diri dan Berhalusinasi.Info yg didapat dr pasien mrk telah meminum obat yg disebut PCC dan obat tsb didapatkan scr gratis oleh oknum yg mrka tdk kenal.Utk meminimalisir jatuhnya korban diharapkan kerjasama dr para org tua utk melakukan pengawasan thd putra putrinya,trima kasih....
Faktanya peristiwa ini terjadi di Kendari. Saat ini Badan Narkotika Nasional setempat masih melakukan penyelidikan soal jenis narkoba ini.
BNN menyebut korban yang mengonsumsi pil yang dicampur minuman mengalami halusinasi dan mengamuk hingga sebagian harus diikat. Ada 50 orang yang dibawa ke rumah sakit Kendari.
- MERDEKA -
Post a Comment