Asman Abnur Dukung Badan Standarisasi Nasional Terkait Manajemen Kinerja

Asman Abnur Dukung Badan Standarisasi Nasional Terkait Manajemen Kinerja
Asman Abnur Dukung Badan Standarisasi Nasional Terkait Manajemen Kinerja
Bali - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Asman Abnur mendukung Badan Standarisasi Nasional (BSN) terkait manajemen kinerja. Sehingga ia berharap melalui BSN akan ada alat ukur kinerja Pemda.

"Salah satu alat ukurnya itu adalah ISO, maka dari itu saya mendukung BSN yang berstandar dunia. Kita berharap nanti local government, terutama Pemda itu sudah ada alat ukurnya," kata Asman di pembukaan 33rd Plenary Meeting ISO/TC 176 di Kuta, Badung, Bali, Senin (11/9/2017).

Oleh karena itu, Menteri Asman ingin seluruh kementerian dan lembaga hingga pemda menerapkan ISO. Sementara, manajemen kinerja diterapkan untuk birokrasi di Indonesia.

"Makanya kita dorong agar ISO ini betul-betul menjadi standar kerja Indonesia ke depan, khususnya birokrasi kita, aparat sipil negara. Kita sekarang sedang menerapkan manajemen kinerja," ujar Asman.

Manajemen kinerja tersebut, menurut Asman, bukan berkiblat pada status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Melainkan hasil dari kinerja kementerian, lembaga atau pemda.

"Manajemen kinerja ini ukurannya bukan lagi serapan, bukan lagi WTP, tapi ukurannya adalah outcome-nya. Apa yang dihasilkan? Sehingga nanti yang diukur itu adalah hasil. Nantinya, penilaian terhadap manajemen kinerja akan mempengaruhi kebijakan tunjangan kinerja bagi pemda," ucap Asman.

Manajemen kinerja tersebut dengan akan mempengaruhi tunjangan kinerja setiap jenjang aparatur sipil negara. Menteri Asman juga menyatakan pemerintah tengah merampingkan organisasi agar tidak boros dan lebih efektif.

"Ini akan mempengaruhi kebijakan tunjangan kinerja pada birokrasi. Tunjangan kinerja itu bisa saja berbeda pada setiap jenjang, karena kita berlakukan sistem manajemen kinerja. ISO perannya sangat penting, kemudian kita juga sedang merampingkan organisasi agar tidak boros dan tidak mubazir. Kemudian kita memperbaiki sistem penerimaan," ungkap Asman.


-  DETIK  -
Sign out
Baca Juga ×
Diberdayakan oleh Blogger.