Warga dan Netizen Heboh Dengan Postingan Pria Tua Terkapar di Pinggir Jalan Raya

Warga dan Netizen Heboh Dengan Postingan Pria Tua Terkapar di Pinggir Jalan Raya
Bukit Tinggi - Sejumlah warga dan netizen di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat selama dua hari ini dihebohkan dengan postingan foto di facebook tentang seorang pria tua yang terkapar di pinggir jalan raya.

Pria tua diperkirakan berusia 55 tahun ditemukan terkapar berselimut terpal di pinggir Jalan Raya Balingka, Simpang Malalak, Kabupaten Agam. Kondisi pria gaek warga Malalak, Agam ini dikenal sehari-hari bekerja sebagai tenaga bantuan polisi (banpol) Polres Bukittinggi.

Peristiwa ini pun mengundang keprihatinan warga setelah salah seorang warga pemilik akun facebook bernama Yuliati Eli memposting foto itu di media sosial. Kata Eli, pria tua yang kemudian diketahui sebagai ujang ruli arta, atau biasa dipanggil Pak Ruli banpol ini ditemukan terkapar di depan rumah warga saat dia marathon Minggu pagi 13 Agustus 2017 lalu. 

Meski terlihat dalam kondisi sakit dan memprihatinkan, namun tidak ada warga yang peduli. Ruli dibiarkan terkapar kedinginan. 

Yuliati yang mengaku tidak kenal dengan ruli langsung mengambil foto ruli dan diposting di facebook disertai status kondisi ruli masih sadar. 

Kepada warga yang melihat postingannya dan mengenal orangtua ini, Yuliati meminta agar memberitahukan ke keluarganya. Sejak diunggah pukul 6.44 wib Minggu pagi 13 Agustus 2017, postingan ini mendapatkan beragam komentar yang rata-rata prihatin dengan kondisi orangtua ini. Hingga Senin malam, status facebook ini telah dibagikan sebanyak 755 kali. 

Sementara itu, Joni Ayusri, salah seorang warga menyebutkan, sebagian besar warga di Bukittinggi dan Kabupaten Agam mengenal Ruli banpol ini. Menurut dia, selama ini Ruli banpol dikenal sebagai sosok pria tua yang semangat dan pantang menyerah. 

“Saya kenal Pak Ruli, setahu saya Pak Ruli itu dulunya hansip. Lalu sejak sering menolong bantu-bantu polisi jadilah dia banpol, sampai sekarang itu sudah lebih dari 30 tahun. Sehari-hari Pak Ruli itu orangnya ramah di pasar maupun di lingkungan tempat kerjanya,” tutur Joni Ayusri.

Menurut warga setempat, meski penghasilannya sebagai banpol tidak cukup untuk makan sehari-hari, Ruli tidak pernah mengeluh. Ruli tidak hanya bekerja, namun menjadikan pekerjaannya sebagai ladang mencari pahala dengan membantu orang lain.

Ruli adalah seorang duda cerai yang hidup sendiri menumpang tinggal dengan orangtua angkatnya di Kecamatan Malalak. 

Setelah peristiwa itu diposting di facebook, perangkat nagari dan warga di sekitar lokasi membawa Ruli ke rumah sakit. Hingga Senin malam, Ruli dirawat di ruang ICU penyakit dalam lantai tiga RSUD dr Ahmad Mukhtar, Bukittinggi. 

Petugas rumah sakit menyebutkan, sejak masuk rumah sakit Minggu lalu hingga Senin malam, Ruli masih belum sadar. Penanganan Ruli terkendala persetujuan keluarga. 

Untuk mengetahui kondisi medis Ruli, pihak dokter harus melakukan scan bagian kepala pasien. Namun, tidak adanya keluarga yang mendampingi di rumah sakit untuk memberikan ijin, membuat penanganan pasien ini ditangguhkan. 


-  SINDO  -

Sign out
Baca Juga ×
Diberdayakan oleh Blogger.