Upaya Penyidik Polri Memeriksa Novel Kurang Maksimal

Upaya Penyidik Polri Memeriksa Novel Kurang Maksimal
Jakarta - Upaya penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya memeriksa Novel Baswedan ke Singapura tak berbuah maksimal. Pasalnya, soal siapa jenderal yang menjadi dalang di balik aksi penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi itu masih tak terungkap.  

Kepala Hubungan Internasional Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pemeriksaan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan, di Singapura tidak cukup membantu proses penyidikan. 

Sebab, lanjut Argo, Novel enggan menjawab pertanyaan penyidik soal tudingan keterlibatan jenderal Kepolisian RI dalam kasusnya. "Untuk sementara belum (membantu). Kami belum dapatkan berkaitan dengan apa yang dia sampaikan di media (soal jenderal)," kata Argo di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa, 15 Agustus 2017.

Novel Baswedan menjadi korban penyiraman air keras oleh dua orang yang tak dikenal di lingkungan rumahnya pada 11 April 2017. Saat itu, Novel dalam perjalanan pulang ke rumahnya setelah menunaikan salat subuh berjemaah di masjid.

Argo menambahkan, Novel baru akan membuka soal hal yang berkaitan dengan tudingannya itu jika tersangka penyiramannya telah tertangkap. "Ada beberapa yang ditanyakan penyidik soal yang disampaikan di media ya. Intinya dia tidak akan menyampaikan bukti-buktinya sebelum tersangkanya tertangkap," katanya.

Novel Baswedan dimintai keterangannya di KBRI Singapura oleh Penyidik Polda Metro Jaya, Senin, 14 Agustus 2017. Dalam pemeriksaan itu, pimpinan KPK juga ikut mendampingi Novel.


-  TEMPO  -

Sign out
Baca Juga ×
Diberdayakan oleh Blogger.