Sprinter Legendaris Usain Bolt Akhiri Karir Setelah Terjatuh
Bolt yang tampil bersama Omar McLeod, Julian Forte dan Yohan Blake terjatuh setelah menerima tongkat sebagai pelari ketiga. Ia terpincang-pincang sambil memegang paha kirinya sebelum terjatuh di hadapan 60.000 penonton yang memenuhi London Stadium.
Lomba akhirnya dimenangi kuartet Inggris dengan catatan waktu 37.47 detik, dengan kuartet AS meraih perak terpaut 0.05 detik dan tim Jepang secara mengejutkan meraih perunggu dengan catatan waktu 38.04 detik.
Tim Jamaika sebenarnya merupakan salah satu unggulan untuk menang. Sampai perpindahan tongkat ke pelari ketiga, sebenarnya tim Inggris, Amerika dan Jamaika tampak bersaing ketat sebelum terjadinya drama yang menimpa Bolt.
Dokter tim Jamaika, Dr Kevin Jones menyebut Bolt mengalami kejang pada hamstring kaki kirinya. "Namun rasa sakit paling besar adalah justru karena kalah dalam lomba ini," kata Jones. "Tiga pekan ini merupakan masa yang berat buat dia. Kita hanya bsia berharap yang terbaik buat Bolt."
Rekan timnya, Julian Forte menyebut Bolt tidak menceritakan apa yang dialaminya. "Dia tidak memberitahu kami apa yang dialaminya, tetapi sepenglihatan saya tampaknya ia mengalami kejang otot."
"Dia berulangkali meminta maaf kepada kami, tetapi kami katakan dia tidak perlu melakukannya. Cedera adalah bagian dari olahraga ini."
Rekan setim yang lain, Omar McLeod -juara lari gawang 110 meter- mencoba mengerti apa yang dialami seniornya tersebut. "Semua orang pada dasarnya lemah. Cedera sudah etrjadi. Nama Usain Bolt tetap akan abadi."
Bolt mengakhiri karir dengan gemilang dengan 19 medali tingkat dunia, termasuk 8 medali emas Olimpiade.
Saat Bolt berusaha bangkit setelah terguling di jalur lomba, penonton menyambutnya dengan gegap gempita. Bolt berusaha membalas sambutan tersebut dengan bangkit dan berjalan. Ia menolak bantuan kursi roda dari tim medis.
Post a Comment