Sering Merisihkan Pengunjung, Pria di Tangkap Polisi Karena Sering Memalak

Sering Merisihkan Pengunjung, Pria di Tangkap Polisi Karena Sering Memalak
Sering Merisihkan Pengunjung, Pria di Tangkap Polisi Karena Sering Memalak
Garut - Polisi menangkap SS (34) pria yang diduga memalak para pendaki di Gunung Guntur Garut, Jawa Barat. SS kedapatan melakukan pungutan liar pada pendaki dalam sebuah video yang kini viral di media sosial (medsos).

"Sudah kami tangkap, sekarang dia sedang diperiksa di kantor," ungkap Kapolsek Tarogong Kaler Iptu Tito Bintoro kepada wartawan di Mapolsek Tarogong Kaler, Jalan Rancabango, Kamis (24/8) petang.

Tito mengatakan SS dijemput paksa di kediamannya yang terletak di Kampung Babakan Jambe, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Kamis (24/8) sore.

"Barang bukti berupa golok yang digunakan untuk mengancam para pendaki," katanya.

Tito menambahkan SS merupakan seorang warga yang tinggal di sekitaran Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Guntur. Dalam kesehariannya, SS berprofesi sebagai buruh tani.

"Hasil pemeriksaan sementara, SS melakukan hal itu karena terjepit ekonomi," katanya.

Pungli di Gunung Guntur diduga sudah lama terjadi. Seperti dilihat detikcom di kolom komentar unggahan video di akun Instagram @enopati11 sejumlah warganet juga mengaku telah menjadi korban pungli di Gunung Guntur sebelumnya.

Seperti diungkapkan oleh salah satu akun Instagram @suburm_. "Dulu tahun 2014 saya dipalakin juga satu orang 10 RB dia bawa pisau padahal simaksi kala itu masih seikhlasnya, mati kafir emang tuh orang orang sono," ungkapnya dalam kolom komentar postingan tersebut Kamis (24/8).

Hal senada diungkapkan oleh akun lainnya @jejakpelangi_. Dalam unggahannya Sabtu (19/8), pemilik akun memposting oknum warga yang melakukan pungli kepada pendaki.

"Seminggu yang lalu 12 Agustus 2017, masih ada yang minta upah jasa kepada pendaki sebesar 2500 rupiah untuk perbaikan jalan,' ungkap pemilik akun dalam caption postingan tersebut.

Sementara itu Enopita Azhar (25), pemilik akun Instagram @enopita11 mengatakan, sebelum kejadian pemalakan terhadap ia dan teman-temannya, sejumlah pendaki juga dipalak oleh oknum warga tersebut.

"Saat saya belum sampe ke tempat saya dipalak, ada rombongan juga di depan yang juga dipalak. Tapi mereka ngasih, mungkin takut," ungkapnya melalui pesan singkat Kamis (24/8).


-   DETIK  -
Sign out
Baca Juga ×
Diberdayakan oleh Blogger.