Mensos Sesalkan Aksi Brutal Yang Dilakukan Siswa SD Longkewang

Mensos Sesalkan Aksi Brutal Yang Dilakukan Siswa SD Longkewang
Bandung - Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, menyesalkan aksi brutal yang dilakukan siswa SD Longkewang, Sukabumi, Jawa Barat yang mengakibatkan SR (8) murid kelas II meninggal dunia.

Menurut Khofifah, pihak sekolah harus bertanggungjawab atas kejadian tersebut hingga siswa tersebut meninggal setelah mengalami benturan di bagian kepala.

"Karena terjadi di lingkungan sekolah maka pihak sekolah dalam hal ini guru  kelas dan kepala sekolah harus bertanggung jawab," kata Khofifah seusai pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap III di Kabupaten Bandung Barat, Kemarin. 

Menurut Khofifah, ada unsur kelalaian yang dilakukan guru dalam kasus ini karena guru bukan hanya mentransformasikan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengajarkan etika dan adab kepada anak-anak.

"Kasus seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi jika guru lebih awas dan peka dalam memonitor sikap dan perilaku seluruh murid didiknya," ujarnya.

Meninggalnya SR berawal setelah terlibat perkelahian dengan temannya, Selasa (8/8) lalu. Seorang pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dikabarkan meninggal dunia setelah sebelumnya diduga terlibat pertikaian dengan temannya.

Peristiwa nahas ini menimpa SR, pelajar kelas 2 SDN Longkewang, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan. Saat ini perkaranya sedang diselidiki jajaran Polres Sukabumi.

Informasi yang diterima dari Polres Sukabumi menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi Selasa pagi. Korban diduga berkelahi dengan salah seorang temannya DI, di halaman sekolah.

Hal tersebut awalnya diketahui Wali Kelas 2, Ruhiyat yang sempat berpapasan dengan DI dalam kondisi menangis. Saat ditanya gurunya, DI mengakui telah berkelahi dengan SR hingga tidak sadarkan diri di halaman sekolah.

"Mendengar pengakuan siswanya, Ruhiyat langsung ke lokasi dan langsung membawa SR ke ruang kesehatan sekolah," kata Kepala Polres Sukabumi, AKBP Syahduddi.

Dia menuturkan guru Ruhiyat bersama para guru lainnya berusaha menolong korban dan akhirnya korban dibawa ke Puskesmas Cicantayan. Namun saat diperiksa di Puskesmas, korban sudah meninggal dunia.

"Sekarang perkaranya masih dalam penyelidikan. Jenazah diotopsi di RSUD Sekatwangi untuk mengetahui penyebab kematiannya ," ucap mantan Kepala Polres Kuningan itu.


-  FAJARNEWS  -
Sign out
Baca Juga ×
Diberdayakan oleh Blogger.