Jamaah Haji Indonesia Tidak Terpengaruh dengan Pemberitaan Mers di Arab Saudi
Ketua Umum Asphurindo, Syam Resfiadi menyampaikan isu MERS sudah kadaluarsa di Saudi. "Sekarang jamaah santai-santai saja, mereka tidak mau mendengar gosip tersebut," kata dia pada Republika.co.id, Senin (14/8).
Isu MERS di sana pun cenderung tidak viral dan biasa saja. Sehingga jamaah tidak terlalu mengkhawatirkannya. Mekkah dan Madinah jauh dari wilayah yang dinilai rentan wabah, seperti peternakan unta.
"Unta hanya ada di peternakannya di tengah gurun pasir, jauh dari kesibukan hiruk pikuk kota Mekkah, Madinah, Arafah, Mina," tambah Syam. Sekretaris Jenderal asosiasi HIMPUH, Muharom Ahmad pun menyampaikan demikian.
Menurutnya, isu MERS memang selalu muncul menjelang pelaksanaan haji. Namun jamaah haji khusus yang berada di bawah naungan HIMPUH tidak terpengaruh, begitu juga dengan persiapannya.
"Alhamdulillah kabar temuan dua korban terduga MERS di Saudi Arabia tidak mengganggu persiapan jamaah haji khusus," kata dia. Secara umum, asosiasi melalui para pimpinan dan petugas kesehatan di setiap PIHK sudah memberi arahan.
Agar setiap jamaah memang harus menjaga kesehatan dan kebugarannya selama di Tanah Suci. Bukan hanya karena ada isu MERS, tapi juga karena ibadah haji merupakan ibadah yang butuh latihan fisik.
"Dengan modal sehat dan bugar, jamaah bisa terjaga dari ancaman MERS maupun heatstroke," kata Muharom. Menurutnya, cuaca di Saudi cukup panas musim ini. Yakni bisa mencapai 48 hingga 52 derajat Celcius.
- REPUBLIKA -
Post a Comment